Setelah berjalan kaki hampir lima hari, Repan (16) Warga Baduy Dalam yang menjadi korban pembegalan di Cempaka Putih, Jakarta, sampai Kantor Desa Di Kampung Kaduketug, Desa Kanekes, Minggu (16/11). Repan yang diantar oleh rombongan Kantor Penghubung dan relawan disambut oleh Jaro Pamarentah Jaro Oom dan Baris Adat yang terdiri dari Baduy Jero jeung Baduy Luar.

Repan telah kembali ke pangkuan Adat. Selama di Jakarta iya harus melawan hegemoni Jakarta yang keras dan penuh intrik. Peristiwa yang mencabiknya pada 26 Oktober 2025 dini hari, adalah episode yang tak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya. Saat saya bertemu dan ngobrol tentang peristiwa pembegalan itu, iya tampak menetaskan airmata. Ia tak kuasa mengingatnya. Saya tak bisa memaksa. Pun saat penyidik bertanya dan mencoba menggali informasi untuk mengumpulkan bukti. saya sarankan agar hati-hati. Kita Berharap Polisi bersungguh-sungguh mencari pelakunya, seperti pernyataan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo P Condro.

Saya menjadi saksi, Bahwa Repan adalah sosok Anak Baduy yang sangat kuat, kukuh pada Adat, jujur dan memiliki nurani yang matang. Ditengah perih, ia bisa saja mendapatkan keringanan dari Adat untuk membonceng kendaraan, tapi ia tidak lakukan. Ia juga bisa menjadi konten kreator atau selebgram seperti beberapa anak-anak lainnya yang terkontaminasi gadget. Saat seluruh kamera media dan netizen menyorot kepadanya, Repan bisa saja menciptakan panggung. Namun Repan tak melakukannya. Repan memegang teguh amanat buyut.

Nu Lain Kudu Dilainkeun, Nu Ulah Kudu Di ulahkeun,
Nu Enya Kudu Di Enyakuen

Kawan-kawan LBH Bapeksi yang sedari awal mendampingi, agar tak surut semangat dan terus monitor. Saya minta kepada advokat muda, para relawan hukum itu agar tak mudah goyah dan baper, apalagi hanya disenggol atau diceramahi oleh orang NATO, alias Not Action Talk Only hehe.. Percayalah Kebaikan yang mendatangkan manfaat pada alam dan manusia akan dibalas tak terhingga dari berbagai sudut. Kami menyampaikan kepada seluruh elemen dan sahabat atas supprort dan doa tak terhingga

Selain LBH BAPEKSI, secara khusus kami mengucapkan hatur nuhun kepada Komisi Perlindungan Anak RI Ibu Silviana, Kasubdit Perlindungan Anak Mabes POLRI Ibu Kombes Ganis Setyoningrum, Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Kapolsesk Cempaka Putih Kompol Pengky, Iptu Mulyadi serta Kepala Kantor Penghubung Ibu Ika dan tentu saja Kepada Bapak Gede, Andra Soni yang terus monitor dan memberikan fasilitas baik langsung maupun melalui Kantor Penghubung.

Kenapa ini sya sebutkan karena saya membaca di media ada Kepala Daerah yang klaim seluruh pengobatan dan fasilitas Repan mereka yang tanggung. Padahal sampe Repan kembali kami tak pernah melihat mereka datang, staffnya pun tak ada.

Nuhun,
Welcome Monday

Abahroji
~Ketua RJB~

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *