Ocit Abdurrosyid Siddiq

Pekan ini Partai Solidaritas Indonesia atau PSI sedang menggelar Kongres di Solo. Salah satu agenda Kongres adalah memilih calon ketua umum.

Pada Kongres PSI di Solo ini, ada hal baru yang dilakukan oleh PSI sebagai sebuah terobosan. Mekanisme pemilihan calon ketua umum dilakukan di luar kelaziman.

Pada umumnya, pemilik suara yang berhak memilih calon ketua umum adalah pengurus partai politik tingkat provinsi dan tingkat kabupaten atau kota se Indonesia.

Di Kongres kali ini, PSI memberlakukan aturan bahwa pemilik suara adalah seluruh anggota PSI se Indonesia. Artinya, calon ketua umum dipilih secara langsung oleh seluruh anggotanya.

Ini merupakan hal baru yang belum atau tidak dilakukan oleh partai politik lain. Sebagai sebuah terobosan, ini cukup menarik dan bisa menjadi daya tarik bagi PSI sendiri.

Pada pemilihan yang dilakukan dengan menggunakan e-voting tersebut, Kaesang Pangarep terpilih kembali sebagai ketua umum untuk periode kedua. Kaesang merupakan anak kedua Jokowi, Presiden RI Ke-7.

Pada Kongres kali ini juga PSI mengenalkan logo baru partainya. Logo itu berupa gambar gajah berwarna hitam, kepala merah, dengan belalai yang melengkung ke atas.

Dari desain gambarnya sendiri, nampak tidak lazim. Seperti gambar kartun. Pada bagian bawah terdapat tulisan “Partai Super Tbk”.

Saat baru pertama kali dikenalkan, ada banyak tanggapan miring atas logo partai yang dianggap tidak lumrah ini. Bahkan ada yang menyamakan dengan Pinokio; sama -sama berhidung panjang.

Hidung panjang yang dimiliki Pinokio dimaknai sebagai tulah akibat suka bohong. Makin sering bohong makin panjang hidungnya. Sebuah majalah nasional pernah membuat karikatur yang mirip petinggi negara dengan bentuk hidung yang memanjang.

Partai politik di Indonesia tidak biasa bahkan belum pernah ada yang menggunakan binatang sebagai logo partai. Karenanya tidak aneh PSI menuai cibiran. Dianggap lucu bahkan aneh.

Bila pun ada, hanya memakai bagian dari bentuk binatang. Misalnya PDIP dengan kepala banteng, atau Partai Gerindra dengan gambar kepala burung garuda. Umumnya gambarnya tidak utuh.

Gajah yang merupakan binatang tambun, tidak biasa dipakai sebagai logo. Apalagi logo partai politik. Mungkin dianggap tidak gesit sebagaimana seharusnya kader politik bersikap dan bertindak.

Padahal, kalau sedikit saja mau jalan-jalan ke benua Amerika, di negara Paman Sam itu, dua partai terbesar yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat, juga menggunakan gambar binatang sebagai logo partai.

Partai Republik di AS juga menggunakan gajah sebagai logo partai. Bahkan desain gambarnya lebih lucu dan aneh dibanding gajah milik PSI.

Partai Demokratik di AS bahkan lebih “konyol”. Menggunakan gambar keledai sebagai logo partai. Binatang yang dianggap paling dungu di muka bumi.

Tapi buktinya, negara maju dan adikuasa dunia tersebut menggunakan binatang sebagai logo partai. Jadi, mencibir PSI karena memakai gajah sebagai logo, sepertinya kudu piknik bacaan ke Amerika.

*Penulis adalah Pegiat Demokrasi dan Pemilu, Pengurus ICMI Banten

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *