Oleh: Rohman, M.A. (Sekretaris ICMI Orwil Banten)

Pada usia 25 tahun Provinsi Banten, satu pekerjaan besar masih menanti: membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Infrastruktur, pelayanan publik, dan digitalisasi memang penting, tetapi tanpa SDM yang mumpuni, Banten akan selalu berada di posisi tertinggal dalam kompetisi regional, nasional, dan global. Karena itu, gagasan mendirikan Dana Abadi Pendidikan Provinsi Banten patut dipertimbangkan sebagai program strategis jangka panjang.

Secara nasional, Indonesia sudah memiliki Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yakni lembaga di bawah Kementerian Keuangan yang mengelola dana abadi pendidikan lebih dari 120 triliun rupiah. LPDP membiayai sekitar 5.000-7.000 penerima beasiswa setiap tahun untuk studi S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Namun, seleksi LPDP sangat kompetitif. Dibutuhkan kemampuan bahasa asing yang kuat, proposal riset berkualitas, serta rekam prestasi yang solid. Dalam konteks ini, jumlah penerima LPDP asal Banten masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Jawa. Hal ini disebabkan bukan karena kurangnya potensi, tetapi karena minimnya pembinaan dan dukungan sistematis, terarah dan berkelanjutan.

Maka, Dana Abadi Pendidikan Banten menjadi sangat penting. Dana ini sendiri dapat bersumber dari APBD, BUMD, donasi perusahaan, hingga kontribusi filantropi individu. Yang terpenting, dana ini harus dikelola profesional, akuntabel, dan memiliki fokus yang jelas: membangun ekosistem pengembangan SDM berkelas dunia.

Salah satu langkah strategis adalah membentuk pusat pelatihan unggulan (center of excellence) untuk membina siswa SMA/SMK berprestasi dan lulusan S1 yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Di pusat pelatihan ini, mereka akan mendapatkan pembinaan intensif untuk meningkatkan skor bahasa asing (TOEFL/IELTS/TOAFL), keterampilan menulis akademik, kemampuan riset, hingga wawasan budaya negara tujuan studi. Target akhirnya adalah membantu mereka mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari kampus ternama dan menembus beasiswa LPDP atau beasiswa internasional lainnya.

Jika dirancang dengan baik, pusat pelatihan ini dapat melahirkan puluhan bahkan ratusan awardee LPDP asal Banten setiap tahun. Dalam jangka panjang, hal ini akan menghasilkan tenaga ahli baik lulusan magister maupun doctor di berbagai bidang yang siap menggerakkan pembangunan daerah dengan perspektif global.

Selain itu, Dana Abadi Pendidikan juga dapat memberikan dukungan tambahan bagi penerima LPDP asal Banten yang sedang studi di luar negeri, seperti bantuan publikasi ilmiah, konferensi internasional, riset kolaboratif, maupun proyek inovasi. Dengan begitu, anak-anak Banten tidak hanya berkuliah, tetapi juga aktif dalam arena ilmiah global.

Namun investasi ini tidak berhenti pada pengiriman pelajar ke luar negeri. Hal paling penting adalah memastikan mereka kembali mengabdi untuk Banten. Pemerintah provinsi harus menyiapkan mekanisme penyerapan tenaga ahli tersebut baik ke dalam birokrasi, BUMD, dunia industri, lembaga riset, maupun lembaga pendidikan. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan program CSR perusahaan untuk menciptakan wadah inovasi bagi para alumni. Dengan demikian, Dana Abadi Pendidikan menjadi mesin transformasi SDM yang berkelanjutan, bukan sekadar pusat pelatihan jangka pendek.

Visi Banten Cerdas Andra Soni-Dimyati

Gagasan Dana Abadi Pendidikan sangat selaras dengan visi kepemimpinan Andra Soni–Dimyati, khususnya pilar “Banten Cerdas”. Namun demikian, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bermakna memperbaiki ruang kelas atau distribusi bantuan pendidikan gratis. Lebih dari itu, “Banten Cerdas” harus mampu memutus rendahnya rata-rata lama sekolah yang saat ini masih sekitar 9 tahun, sekaligus membuka jalan bagi anak-anak Banten untuk mengejar pendidikan tinggi di tingkat global.

Banten tidak boleh hanya cerdas di rumah sendiri; Banten harus hadir di kampus-kampus terbaik dunia. Inilah lompatan besar yang bisa lahir dari Dana Abadi Pendidikan. Dengan pembinaan intensif mulai dari penguasaan bahasa asing, riset, hingga penulisan, generasi muda di Banten memiliki peluang nyata untuk berkuliah di kampus-kampus ternama di berbagai belahan dunia seperti di Inggris, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Australia, Jazirah Arab, hingga Amerika Serikat.

Bayangkan generasi muda Banten pulang membawa gelar magister dan doktor dari universitas ternama, lalu mengabdi sebagai tenaga ahli, pendidik, peneliti, inovator, dan pemimpin masa depan. Itu bukan angan-angan; itu bisa menjadi legacy (warisan) terbesar kepemimpinan Andra Soni-Dimyati.

Jika Dana Abadi Pendidikan diwujudkan, Banten tidak hanya akan mencetak manusia cerdas tetapi manusia berkelas dunia. Dan pada pundak merekalah masa depan Banten akan bertumpu menuju Indonesia Emas.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *