สล็อต blackhat>tele>@bhseo888

먹튀검증 blackhat seo_tele>@bhseo888

fun88 blackhat seo_tele>@bhseo888

fun88 blackhat seo_tele>@bhseo888

jiliko blackhat seo_tele>@bhseo888

w88 blackhat seo_tele>@bhseo888

w88 blackhat seo_tele>@bhseo888

PARIWISATA AMAN DAN NYAMAN, EKONOMI MASYARAKAT MENINGKAT - ICMI BANTEN

Oleh: Achmad Rifai

Dosen Universitas Banten Jaya (UNBAJA)

PENDAHULUAN

Sektor pariwisata yang berkembang dengan baik dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan pajak dan pendapatan nasional, serta memberikan dukungan bagi sektor lain secara ekonomi. Efek limpahan yang dipicu oleh pariwisata meningkatkan permintaan barang modal dan bahan baku yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor seperti transportasi, komunikasi, perhotelan, kerajinan tangan, produk konsumen, jasa, restoran, dan lain-lain. Di Indonesia, sektor pariwisata mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi telah menciptakan trade-off seperti ketimpangan pendapatan, degradasi lingkungan, dan gangguan sosial. Kelimpahan sumber daya alam dan sumber daya lain dapat memicu kegiatan pariwisata. Namun demikian, faktor lain seperti aksesibilitas dan daya tarik penting bagi negara seperti Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya yang berlimpah dan beragam. Infrastruktur transportasi sangat penting dalam menghubungkan pengunjung ke tujuan wisata.

Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dalam pariwisata termasuk pendapatan pribadi, hubungan ekonomi, kerjasama politik, peraturan pemerintah, teknologi, dan nilai tukar. Kekuatan perilaku yang terkait dengan citra destinasi, perilaku pengeluaran, persepsi di destinasi, struktur pasar, juga menjelaskan mengapa beberapa negara menjadi destinasi pariwisata favorit dibanding negara lain. Beberapa intervensi kebijakan yang juga dapat meningkatkan arus pariwisata antara lain  adalah visa turis gratis, kampanye pemasaran, diskon, dan lain-lain. Diperlukan pelaku parekraf untuk aktif dalam mencari, memahami, serta mengimplementasikan protokol kesehatan dengan taat dan disiplin. Industri pariwisata harus bersiap diri agar dapat memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi terhadap produk dan pelayanan yang diberikan kepada wisatawan. Potensi pariwisata yang banyak menggerakan ekonomi masyarakat dintaranya dikawasan alam terdiri dari kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya dan Suaka Margasatwa, Kemudian geopark, pariwisata alam non-kawasan konservasi antara lain kebun raya, kebun binatang, Taman Safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

AMAN DAN NYAMAN

Pertumbuhan pariwisata di Indonesia relatif lambat dibandingkan dengan destinasi Asia lainnya. Perlunya upaya kebijakan yang lebih efektif untuk mempromosikan sektor pariwisata. Indonesia dapat meningkatkan kunjungan wisata dengan meningkatkan tawaran pariwisata, seringkali membutuhkan upaya kebijakan yang lebih kuat untuk meningkatkan kualitas layanan, infrastruktur, dan keamanan. Tren pariwisata global ke depan mengalami perubahan pada era tatanan normal baru (new normal). Pariwisata lebih mengutamakan faktor CHS, yaitu clean (kebersihan), health (kesehatan) dan safety (keamanan). Juga termasuk quality tourism atau pariwisata yang berkualitas. Tiga aspek harus memperhatikan tiga aspek utama, yakni rasa aman, sehat dan nyaman, tersebut yang kemudian menjadi tolak ukur kepercayaan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara terhadap sebuah destinasi wisata. “Pariwisata ini adalah sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional, dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman,” Sebab, membangun kepercayaan dinilai butuh waktu yang lama dan usaha yang keras, maka hal itu tentunya akan sangat mengancam eksistensi perekonomian di bidang pariwisata itu sendiri.

Adanya pandemi Covid 19 yang telah berlalu, meyakinkan kita bahwa di daerah destinasi wisata yang ramah dan kesehatan pariwisata adalah dua sektor yang tidak terpisahkan, saling memerlukan satu dengan lainnya. Pendekatan integratif yang ditawarkan dalam konsep kesehatan pariwisata mencakup berbagai upaya untuk menjangkau semua pihak, lintas sektoral, melibatkan lintas keilmuan dengan tujuan akhir adalah terciptanya kondisi yang disebut dengan “pariwisata sehat dan ramah”, sebuah situasi dimana wisatawan tetap sehat, masyarakat lokal juga sehat, pelaku di industri pariwisata tetap sehat serta didukung oleh lingkungan yang mengutamakan aspek keselamatan, Kesehatan, dan kenyamanan serta keramahan lingkungan sekitarnya, termasuk dalam jangkauan mewujudkan pariwisata yang baik. Dalam praktiknya, kesehatan pariwisata menerapkan prinsip-prinsip ilmu kesehatan masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan daerah pariwisata dan integrasinya dengan berbagai aspek yang lebih luas. Melihat definisi tersebut maka upaya kesehatan pariwisata dapat digolongkan kedalam empat domain utama yaitu kesehatan wisatawan, kesehatan populasi di daerah destinasi, kesehatan, keselamatan dan lingkungan industri pariwisata, serta upaya peningkatan elemen pendukung terkait lainnya, seperti infrastruktur, peran industri pariwisata, dan kebijakan terkait Kesehatan, keamanan, kenyamanan pariwisata.

Tiga poin utamanya merupakan harus dimotivasi, Pertama, target pariwisata nasional untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, hingga saat ini belum tercapai. Kedua, potensi besar sektor pariwisata di Indonesia masih belum tergali. Ketiga, hasil yang belum pasti mengenai faktor-faktor penentu permintaan pariwisata untuk Indonesia menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif untuk menganalisis permintaan sektor pariwisata. Dalam kegiatan pariwisata, negara dengan sumber daya yang unggul (keindahan alam, sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur, kelembagaan, dan keamanan) dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika sumber daya digunakan dengan baik. Sektor pariwisata yang berkembang dengan baik dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

EKONOMI MASYARAKAT MENINGKAT

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang mempunyai pengaruh atau perubahan yang signifikan baik secara positif maupun negatif terhadap lingkungan hidup. Seiring dengan perkembangan jaman, seluruh sektor pariwisata mengalami perkembangan sebagai bentuk usaha dalam proses pembangunan. Namun secara umum kegiatan pembangunan di bidang pariwisata dapat memberikan prospek yang baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat karena pariwisata akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Meningkatkan keadaan perekonomian masyarakat di beberapa daerah yang tersebar di Indonesia, hasilnya akan menunjukkan bahwa perkembangan sektor pariwisata akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat terutama perekonomiannya yang meningkat. Pemerintah juga dalam masa ini tetap harus mempersiapkan infrastruktur destinasi pariwisata, bandar udara, pelabuhan dll, termasuk sampai ke desa wisata dan kesiapan sektor ekonomi kreatif untuk mendukung keberhasilan pariwisata.

Beberapa hal yang menjadi perhatian yang sangat utama adalah kebersihan, kesehatan dan keselamatan atau kita menyebutnya clean, health and safety, termasuk juga quality tourism. Disamping itu penyesuaian harga jasa pariwisata berpengaruh pada pengeluaran pariwisata, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tujuan wisata yang mewah (permintaan tidak elastis), dengan kata lain, pariwisata tetap menjadi destinasi yang bersaing dengan harga. Bahwa peningkatan pendapatan per kapita wisatawan berdampak positif terhadapa kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Tingkat pendapatan merupakan salah satu faktor utama pendorong konsumsi jasa pariwisata. Walaupun pengeluaran lebih rendah dibandingkan negara lain, Indonesia merupakan tujuan pariwisata yang luar biasa di mata dunia.

KERAMAHAN MASYARAKAT, UNSUR PENTING KEMAJUAN PARIWISATA

Pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan destinasi wisata di berbagai daerah harus didukung berbagai aspek penting salah satunya keramahan masyarakat. Sikap ramah tidak bisa dipandang sebelah mata dan harus diajarkan sejak dini serta masuk dalam kurikulum sekolah. (Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf seusai membuka Trisakti Tourism Award Destinasi Indonesia Expo and Conference di Jakarta). “Untuk mengembangkan pariwisata yang kuat, kita harus memberikan pendidikan yang baik tentang pariwisata termasuk dengan kurikulum. Walaupun bukan sekolah pariwisata, namun ada pengajaran tentang alam dan budaya yang kita miliki,” Sehingga berbagai hal yang menopang majunya industri pariwisata harus diberikan. “Keramahan dan kebersihan itu penting dalam pariwisata. Alamnya sudah ada tapi jika tidak ditopang dengan keramahan dan kebersihan maka sulit untuk memajukan pariwisata,” dan sangat berharap kepedulian berbagai lembaga untuk memperhatikan mentalitas SDM guna mewujudkan destinasi wisata yang maju dengan keramahan masyarakatnya. Selain itu, pengembangan destinasi wisata di setiap daerah diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Data Penulis:

  • Dosen Tetap Universitas Banten Jaya (UNBAJA)-Banten
  • Tutor Universitas Terbuka UBPJJ Serang
  • Ketua Departemen Koperasi Dan UMKM ICMI Banten
  • Ketua Koperasi Cendekia Banten Sejahtera (CBS) ICMI Banten
  • Bidang Ekonomi Pengurus Perkumpulan Urang Banten (PUB)
  • Bidang PPM Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA) Banten.
  • Pusat Kajian Sustainable Development Goals (SDGs) LPPM UNBAJA
  • Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNBAJA
  • Inkubator Bisnis (INKUBIS) UNBAJA
  • Persatuan Pengsiunan Indonesia (PPI) Provinsi Banten

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *